8. PERANCANGAN TANGGA LIPAT SEBAGAI ALAT BANTUSERVICE BODY MOBIL YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT)
DOI:
https://doi.org/10.62828/jpb.v2i3.76Kata Kunci:
Perancangan, Antropometri, REBAAbstrak
Penelitian ini dilakukan untuk merancang tangga lipat sebagai alat bantu service
mobil yang ada dibengkel. Fasilitas tangga lipat sering digunakan para montir untuk memudahkan
para montir melakukan aktivitas pekerjaan. Sebelum adanya tangga lipat ini mengharuskan para
montir menopang dengan kedua kaki dan jangkauan tangan yang tinggi saat melalukakan service
body mobil, sehingga montir yang melakukan aktivitas perbaikan memiliki postur kerja yang tidak
nyaman. Permasalahannya adalah bagaimana dapat dirancang suatu Alat untuk mengurangi
rasa tidak nyaman pada montir saat melalukan aktivitas perbaikan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran postur kerja dengan menentukan penilaian level ketidaknyamanan
postur tubuh. Gambaran postur kerja pada montir di bengkel pada saat sedang melakukan
aktivitas perbaikan menggunakan REBA. Tangga lipat juga menggunakan metode antropometri
dimana data yang dihasilkan dalam penelitian ini dilakukan dengan penggukuran dari 30 sampel
mahasiswa yang terdiri dari ukuran tinggi tubuh dalam posisi tegak (ttpt), lebar bahu (tb), tinggi lutut
(tl), diameter genggaman tangan (dgt), setelah pengumpulan sampel data kemudian diolah untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan anthropometri pengguna. Berdasarkan perhitungan data,
persentil yang digunakan dalam perancangan tangga lipat yaitu P5, P50, P95. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa postur kerja tubuh montir pada saat melakukan aktivitas perbaiakan berada
pada postur kerja tidak ergonomis seperti posisi tangan menjangkau keatas dan posisi kaki
menopang ujung jari jangkauan sehingga posisi badan mengharuskan untuk menopang. Level
ketidaknyamanan penilaian pada saat melakukan perbaikan berada pada level ketidaknyamanan
tinggi (high). Rancangan Tangga Lipat yang tepat untuk mengatasi ketidaknyaman para montir
adalah dengan pengukuran data antropometri untuk penggunaan tangga lipat dilakukan untuk
membuat para montir pada saat melakukan aktivitas perbaikan agar montir memiliki posisi yang
nyaman. Ukuran dimensi tangga lipat yang di ukur sebagai berikut: Tinggi tangga 169,4 cm, lebar
tangga 41,40 cm, jarak tiap anak tangga 43,2 cm, dan pegangan tangga 4,97 cm.