7. SAFETY CULTURE TERHADAP IMPLEMENTASI SAFETY MANAGEMENT SYSTEM DI UNIT PERAWATAN PESAWAT UDARA SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.62828/jpb.v3i3.112Kata Kunci:
implementasi, Safety Culture, Safety Management System, Shell ModelAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan Safety Culture, terhadap
implementasi Safety Management System, dan pengaruh Safety Culture terhadap Safety
Management System di Unit Perawatan Pesawat Udara STPI. Variable yang diteliti
adalah Safety Culture sebagai variabel bebas dan Safety Management System sebagi
variabel terikat dengan Program Studi Teknik Pesawat Udara, Jurusan Teknik
Penerbangan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pihak unit Perawatan Pesawat Udara
yang belum mengetahui seberapa besar Safety Culture yang terbangun dan belum
melakukan pengukuran terhadap Safety Management System. Metode yang digunakan
dalam penelitian kuantitatif ini adalah korelasi dan regresi. Data yang diperoleh berasal
dari kuisioner, observasi dan dokumentasi. Sampel penelitian yang diambil yaitu seluruh
pegawai struktural dan fungsional di Unit Perawatan Pesawat Udara STPI. Data berupa
jawaban dari kuisioner dilakukan dengan cara persyaratan uji analisis data berupa uji
normalitas, uji validitas, reliabilitas instrumen, dan uji analisis data yaitu uji korelasi dan
regresi sederhana. Koefisien yang diperoleh diuji signifikansinya. Data kuisioner didukung
dengan data Gap Analysis dan dianalisis menggunakan Shell Model. Dari skor kuisioner
dengan skala Likert, disimpulkan bahwa kondisi Safety Culture dengan nilai 990 (82,5%)
berada dalam kategori baik dan Safety Management System di Unit Perawatan Pesawat
Udara dengan nilai 993 (82,75%) berada dalam keadaan baik. Dari data gap analysis
menunjukan pencapaian implementasi Safety Management System mencapai 79,58%.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan dan memiliki tingkat hubungan
yang kuat antara Safety Culture dan Safety Management System. Koefisien korelasi
Safety Culture terhadap implementasi Safety Management System sebesar 0,7694
dimana Safety Culture memberikan kontribusi sebesar 59,19% dengan hubungan
fungsional Ŷ = 12,08 + 0,71X. Oleh karena itu, untuk meningkatkan Safety Culture dan
Safety Management System di Unit Perawatan Pesawat Udara perlu diperhatikan
indikator-indikator yang belum terlaksana secara maksimal.